Haha.. RP lanjutan tentang Nagata dan Nagisa yang dilakukan via Tegami. Entah kenapa chemistry-nya terasa banget tiap kali Nagisa bertemu muka sama Nagata. Posting ini udah diatur sedemikian rupa jadi bagi kamu-kamu yang membacanya bisa baca seperti biasa dari atas ke bawah bukan dari bawah ke atas.
Happy Reading~Get involved with Nagata and Nagisa's love story.
Hiroshi Nagata's Pov
"Oy, Nagata, jaketmu mana? Ingat, besok kita tanding lawan Ouran Akademii, jangan sampai kau lupa membawa jaket tim lagi--atau kau mau kutarik dari tim inti? Yang lain amat mengharapkan untuk dapat mengenakan jaket itu, asal kau tahu,"Mati. Peringatan dari Inamoto-senpai begitu jelasnya hingga Naga hanya bisa terdiam dan mengangguk kaku. Euh, Naga sama sekali tidak punya alasan dan nyali untuk membantahnya. Mau bagaimana lagi? Mengatakan sejujurnya bahwa jaketnya yang berharga dan hanya satu-satunya itu telah "dipinjamkan" kepada seorang gadis tidak dikenal? Cih, berikan Naga hukum pancung saja sekalian. Lagipula, ini sudah kali kedua Naga tidak mengenakan jaket tim-nya itu saat latihan, dan malah mengenakan jaket Gamba Osaka, tim sepakbola kesayangannya. Pantas saja senpai-nya ini marah.
Pemuda tanggung itu berjalan dengan langkah gontai ke arah main house. Masih tidak habis pikir bagaimana bodohnya dirinya bisa memberikan jaket itu dengan mudahnya kepada seorang gadis yang tidak dikenalnya, hanya karena tak tega melihat si gadis gemetar kedinginan. Dan bagaimana bisa selama seminggu berturut-turut Naga tidak dapat menemukan sosok gadis itu di manapun? Jangan-jangan ia bukan murid Ryokubita, eh? Bagus. Bagus sekali.
Tapi terlepas akan betapa pentingnya jaket itu, sebenarnya Naga sama sekali tak menyesal telah memberikannya pada si gadis. Entahlah, raut wajah gadis itu, sifat defensif-nya, dan badannya yang gemetaran, entah kenapa membuat Naga ingin
melindungi gadis itu. Ia tampaknya tak mempunyai orang lain sebagai pelindungnya, berbeda sekali dengan Ishibashi adik yang sudah memiliki kakak laki-lakinya sebagai tameng pelindungnya.
Salahkah Naga bila ia ingin memainkan peranan itu juga bagi sang gadis?Perutnya yang kosong, memaksa Naga untuk meneruskan perjalanannya ke arah kantin. Yeah, lagipula ini sudah waktunya makan malam. Menoleh ke sekitarnya, Naga mencari sosok gadis berambut panjang itu, mungkinkah kali ini ia beruntung?
Label: Our Second Meeting