Hi! Welcome to Chiaki's Blog.
Disclaimer
Welcome to my blog. Before anything else please follow these rules : No ripping, spamming, and any type of childish acts. Respect is a must. Best-viewed with screen resolutions 1024x768. Enjoy your stay and have fun!
Young Lady
Beautiful,Gorgeous,Sweet
Navigations
Click TableofContents tab first be4 reading ♥ Profile Blog Table of Contents Links Photos Credits
I am ME
I'm no longer Nagisa Tsukihara. Now, my name is Chiaki Kashiwabara.

Doing...
Feeling : excited
Eating : ramen
Doing : nothing
Watching : reality show
Listening to : otsuka ai

Tagboard

Daily Reads
Ryokubita | IndoHogwarts | Naoto Matsushima | Nabelle M. Elsveta | Zeus Pierre | Hiroshi Nagata

Rotten Things
Desember 2009 |

Our Second Meeting #7
Our Second Meeting #8
Our First Meeting (via RC)
Hello~

Music
Music Here!

Our Second Meeting #6
Written at Senin, 14 Desember 2009 | back to top

Nagisa Tsukihara a.k.a Chiaki Kashiwabara


Gadis belia itu melangkah mengikuti Nagata yang berjalan di depannya—masuk ke dalam kantin yang ramai dipenuhi anak-anak yang kelaparan. Perlahan wajahnya tidak lagi terlalu merah seperti apel ranum, hanya semburat kemerahan tipis yang tersisa di kedua pipinya. Mereka melangkah menuju sebuah meja makan yang agak jauh dari keramaian di dekat jendela. Gadis belia yang kini disebut Chiaki itu menatap sesaat ke langit, dimana bulan purnama bergantung di sana bersama dengan kelap-kelip bintang di sekelilingnya.

Indah...

Pemandangan indah ditambah dengan alunan lagu-lagu romantis dari radio sekolah membuat perasaan Chiaki sedikit lebih rileks sekarang. Apalagi perlakuan Nagata tidak lagi dingin seperti sebelumnya, bahkan anak laki-laki itu memberikan senyuman saat menawarkan diri untuk mengambilkan pesanan Chiaki. Spontan gadis belia itu balas tersenyum pada Nagata. Senyum yang belakangan ini jarang terlihat di wajah seorang Chiaki bila berhadapan dengan para adam. Gadis belia itu duduk di kursi yang berhadapan dengan Nagata, bukan di sampingnya. Tentu saja masih ada kewaspadaan dalam diri gadis belia itu. Trauma tak bisa sembuh begitu cepat, bukan?

"Oh, terimakasih. Aku ingin pesan ramen...," gadis itu terdiam sejenak seolah malu melanjutkan, "ehm... porsi besar. Dan segelas ocha panas." Mudah-mudahan saja anak laki-laki di hadapannya itu tidak menganggapnya rakus atau apa. Chiaki suka sekali ramen dan dia sudah lama sekali tidak makan ramen khas Jepang karena di Swiss tak ada yang menjualnya. Sebenarnya dia juga ingin pesan takoyaki dan juga es serut, tapi dia malu. Lain kali saja kalau sedang makan sendirian baru dia akan memesan semua menu itu. Iya, nafsu makan Chiaki memang tergolong besar dan tak sesuai dengan bentuk tubuhnya yang ramping.

Label: